Okeh… Kawan Kassai … Kali ini
postingan di ~Vayash Kassai~ adalah kupas habis tentang coklat (favoritku)….
Hmmm denger kata ‘coklat’,
baru denger aja udah bisa ngerasain. Ngebayangin lelehan coklat di mulut kita… Aduhhhh!
Ngiler nih….
Sebelumnya coba liat
penjabaran coklat menurut Wikipedia yukkk….
*tuing tuing tuing,,,,,….
La~la~la~la~…
Cokelat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah
dari biji kakao.
Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di
hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan
sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai
pernyataan cinta.
Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer
di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat
juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Sejarah Cokelat
Bagi para pecinta coklat, jangan Cuma hoby mengkonsumsi…
tapi kudu tau gimana sih sejarahnya simanis itu?
Makannya, simak baik-baik sejarah coklat berikut menutut
versi Wikipedia Indonesia.
Segelas cokelat panas. Menurut sejarahnya Cokelat pada awalnya
diminum dan tidak dimakan.
Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma
cacao) yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara
sampai ke Amerika Tengah.
Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon
dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan
Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya
di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang
diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya
penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput
putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula
untuk minuman beralkohol.
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar
yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya
meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah
Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai
minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu
dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga
menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan
memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah,
penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu
begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak
kokoa (cocoa butter) namun kadang-kadang ditambahkan juga busa tambahan.
Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur
yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan
harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan
hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku
Maya dimulai sekitar tahun 450 SM - 500 SM.
Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu.
Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah,
vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga
dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan
dari kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya
klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec,
biji kokoa
menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan Aztec
berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah
Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa
merupakan “makanan para dewa” (theobroma, dari bahasa Yunani).
Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai
hadiah.
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa
Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya,
Toltec,
dan Aztec biji kakao (cacao bean) sering
digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec
menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki
seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa
Sementara tahun 1544 M,
delegasi Maya Kekchi
dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman
cokelat.
Cokelat cair.
Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman
penyegar yang digemari di istana Spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di
antara kaum elit Eropa, kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada
akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah
kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di London, sampai didirikan “rumah cokelat” untuk
menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi.
Rumah cokelat pertama dibuka pada 1657.
Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor
bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum oleh suku apothekari,
namun minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara.
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi
sebagai minuman. Baru pada 1847 ditemukan cokelat padat.
Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah yang
ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan
selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan ambergris,
zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga
bahan lebih umum seperti kayu manis atau cengkeh. Namun, yang paling sering ditambahkan
adalah gula. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya
tidak dibuat manis.
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara
yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan Aztec.
Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di
dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan,
dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit
pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched,
metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang
banyak lemak kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong
khusus (conched), atau dicampur dengan susu
sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
Hmmm… Dahsyat juga
ya sejarahnya… ckckckckck…. ^-v
Rasa cokelat
Rasa cokelat masih sulit didefinisikan.
Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors
of Chocolate), Joel
Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya.
Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa
yang jelas-jelas dominan. Sebagian dari zat itu rasanya sangat tidak enak kalau
berdiri sendiri. Karenanya, sampai kini belum ada rasa cokelat tiruan.
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati
cokelat dikarenakan titik leleh lemak kokoa
ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai ilustrasi,
bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer di
dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas dimulut,
riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di
dalam mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat
daripada aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan
terasa.
Ckckckck hihiihiii…
ternyata lebih dahsyat sensasi makan coklat daripada ciuman…. Ato lebih mantep
lagi, ciuman sambil makan coklat…. Hhhhhihiihiiii… mau nyoba? Silahkan…. Tapi
khusus yg sudah berumur… anak kecil jangan coba-coba….
Pemalsuan rasa
Pemalsuan rasa cokelat sering terjadi karena
kokoa adalah bahan yang relatif mahal dibandingkan dengan gula atau minyak nabati. Kedua bahan ini sering digunakan
untuk menggantikan kokoa.
Lemak kokoa sering digantikan minyak yang
lebih murah, seperti lesitin dari kedelai atau minyak
palem. Selain soal harga, dengan kedua bahan ini pelapisan cokelat
menjadi lebih mudah. Perbandingan kokoa padat (komponen nonlemak pada biji yang
digiling) juga cenderung rendah. Dalam cokelat batangan, misalnya, sekitar 20%
gula-gula itu diisi cokelat.
Cokelat premium, di sisi lain, biasanya
mengandung sekitar 50 - 70% cokelat padat. Karena mengandung lebih sedikit gula
dan mungkin juga sedikit minyak nabati, cokelat pekat ini mengandung lebih
sedikit kalori dari produk cokelat pada umumnya. Pantaslah bila para pencinta
cokelat sering “protes” gara-gara cokelat disalahkan untuk masalah yang
sebenarnya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan.
Bagi penderita
diabet, hati-hati nuh `n kudu bisa pilih-pilih coklat yang sesuai dengan
kebutuhan kalian…
Kandungan cokelat
Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina,
dan anandamida,
yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak
dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang
dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.
Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan
kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan anti
oksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.
Siip banget tuh buat
dikonsumsi para penderita hipertensi,… selamat mencoba ajah ya …
Racun bagi hewan tertentu
Adanya kandungan teobromin dalam
cokelat bisa menjadi racun untuk sebagian hewan bila dikonsumsi. Hewan-hewan
yang bereaksi keracunan pada kandungan teobromin diantaranya adalah kuda,
anjing, burung kakak tua, tikus-tikus
jenis kecil dan kucing (khususnya anak kucing), ini dikarenakan
metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna kandungan kimia ini secara
efektif. Bila mereka diberi makan cokelat maka kandungan teobromin akan tetap
berada dalam aliran darah mereka hingga 20 jam, akibatnya hewan-hewan ini
mungkin mengalami epilepsi dan kejang-kejang, serangan jantung, pendarahan
internal, dan pada akhirnya menyebabkan kematian. Penanggulangannya adalah
dengan merangsang hewan-hewan ini agar memuntahkan cokelat dan secepat mungkin
membawa mereka ke dokter hewan.
Hiii… ngeri yakkk…. So,
jauhin hewan2 kesayangan kalian dari makanan menggiurkan itu. Ga mau kan
peliharaan kalian mati gara-gara si manis coklat…
Okk… mungkin itu
dulu postingan kali ini… semoga bisa bermanfaat buat kalian semua…
Thx all….
Oia, setelah baca
jangan lupa jadi member ya…. Hhhehhe :D