Selamat datang kawan kassai... Jangan lupa tetap utamakan kode etik berinternet ~_^ V -- Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak lewat komentar ;) juga jadi member :D

Minggu, 26 Oktober 2014

Mekar, Terabaikan, kemudian Layu



Tanpa kuncup yang tampak untuk beberapa musim, 
masih asri dipandang mata hijaunya ron
membentuk koloni yang kokoh sampai menutup batang yang besarnya tak seberapa.

Ah, itu deskripsi lama, 
sekarang Nampak kuncup di ujung salah satu ranting, semenjak ada manusia baik hati memberinya sugesti. 
Hmm,  sepertinya kelak akan indah.


Tak perlu hitungan minggu, 
kuncup itu semakin indah, dengan bentuk yang rupawan, meskipun belum sempurna mengembangkan mahkotanya. 
Karena apapun itu upayanya, sang manusia berusaha membuat si bunga mekar mewangi.

Mahkota bunga telah mengembang, wangi dan indah dipandang. 
Berkali-kali sang manusia memujinya, 
semakin dipuji, si bunga semakin merah merekah, semakin cerah dan semakin menebarkan aroma wangi.

Tapi, bagaimanapun sempurnanya sang bunga, manusia tak puas dengan hanya membuat satu bunga memekarkan mahkotanya. 
Sampai akhirnya sang bunga merah terabaikan. 
Lama sekali, dan akhirnya layu.

Satu persatu mahkotanya gugur, 
terhempas angin yang mengabarkan bahwa sang manusia kini punya bunga orange yang jauh lebih indah.

Tanpa bunga, dedaunnya tetap segar.
Tanpa bunga, hijaunya tetap asri depandang mata.
Tanpa sang manusia, ia tak kan mati.



Ciputat, 26102014
11:58 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar