Seperti judul novel Tere Liye, Daun yang Jatuh tak
Pernah Membenci Angin...
Akulah daun yang kini melayang-layang diudara, terhempas dari rantingnya, karena angin yang yang angkuh itu.
Akulah daun yang kini melayang-layang diudara, terhempas dari rantingnya, karena angin yang yang angkuh itu.
Waktu, bukan itu
yang menjadi jaminan kualitas sebuah hubungan. Jika kau sanggup memegang
keloyalan dalam hubungan, teguh dan percaya, itulah berarti kau mampu menuju
sebuah hubungan yang berkualitas.
Yah, bukan untuk
berteori aku menulis ini, tapi sekedar meluapkan perasaan batin sudah meradang.
Meskipun telah
berkali-kali dikhianati, sejujurnya aku tak pernah mendendamnya, selalu
kumaafkan. Entah dijejali sindrom apa, aku selalu mempercayainya. Mungkin
karena itu, dia memanfaatkan setiaku untuk memburu betina-betina kafi.
Aku kira kisah
hitamnya dalam irisan hubunganku dengannya beberapa bulan yang lalu adalah
penjelmaan serigala terakhirnya, setelah dia katakan dengan sungguh-sungguh
kepada kedua rawiku. Dan rupanya aku salah lagi, itu bukan yang terakhir.
Ah, sekali lagi
aku terlalu mempercayainya.
Kesabaranku ada
batasnya. Dan kalian pasti tau apa yang
kemudian aku lakukan.
Hal peri yang
membuatku tak bisa keluar dari sedih ini adalah, ketika aku mencoba membuatnya
bahagia, namun dia tak pernah tau, saat itu juga ternyata dia justru mencoba
membuatku terpuruk lagi, dan aku mengetahuinya.
aku siapkan ini untuk kami, agar dia tau bagaimana berharganya sebuah
waktu, bagaimana sebuah waktu 4 tahun meneguhkan aku pada kesabaran dan
kesetiaan.
Dia tak pernah
tau saat aku menangis mendo’akannya, dan semoga kini dia tau, setelah aku
ikhlaskan dia bahagia dengan pilihannya.
Semoga dia tau, bahwa
aku tak pernah membencinya, tak pernah mendendamnya. J Aku yang jatuh tak akan pernah membenci
dia yang menjatuhkanku. J
Mungkin saatnya
kini aku harus mematut jiwa ragaku hanya pada Cinta Ilahi yang begitu besar. J
Tunggu saatnya
nanti, akan kupersembahkan malaikat dari Allah untuk kedua rawiku, yang
mencintai kekurangan dan kelebihanku dengan tulus dan ikhlas.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar