Selamat datang kawan kassai... Jangan lupa tetap utamakan kode etik berinternet ~_^ V -- Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak lewat komentar ;) juga jadi member :D

Minggu, 11 Mei 2014

Teori Baru Hari Ini


Teori baru yang ku buat hari ini adalah : "Haram hukumnya meninggalkan tanggung jawab, dan makruh hukumnya menawar tanggung jawab". ^_^ Tapi tunggu dulu pemirsa, teori ini hanya untuk konsumsi sendiri. Bukan konsumsi umum, takutnya ntar malah aku mendadak jadi artis *ngek :D gara-gara lahirnya teori ini terus banyak pemirsa yang mengklaim ajaran sesat. Hihihihi. Bukan itu maksudnya sob, aku bikin teori ini sekedar buat motivasi diri. Biar diri ini bisa menjadi pribadi yang anggun dan berkelas. *Ciaaahhh! Suer deh, aku pengin banget jadi orang luar biasa. Dan aku tau,  itu semua diawali dari JUJUR dan berTANGGUNG JAWAB.

Masalah capek, itu pasti. Dan memang udah sepaket dengan tindakan ingin maju. Tapi bagaimanapun juga urusan capek akan selalu kalah dengan prioritas sebuah tanggung jawab. Kecuali bagi mereka yang emang kepala batu.


Teori yang aku buat tertanggal 11 Mei 2014 ini berawal dari rahmat tanggung jawab yang aku emban. Ya, aku berusaha menganggap pekerjaanku, tanggung jawabku sebagai rahmat, bukan sebagai beban. Jika dianggap sebagai beban, kapan bisa bersahabat? Rahmat selalu membuat kita lebih bersyukur, selalu membuat kita lebih enjoy. Tanggung jawab bukanlah musuh, itu justru bukti bahwa kita bisa dipercaya, kita mampu melakukan yang belum tentu orang lain lakukan, dan merupakan bukti bahwa kita dianggap ada dan luar biasa (dalam skala si pemberi amanat). Berarti kita dibutuhkan. Ada yang bergantung pada kita. Dan ada hak mereka yang harus kita sampaikan. Dari sinilah aku adopsi kata  haram untuk meninggalkan sebuah tanggung jawab. Karena tanggung jawab itu merupakan perkara wajib, perihal wajib jika ditinggalkan itu haram.

Dan mengapa aku membuat satu pernyataan lagi di belakangnya, tentang menawar sebuah tanggung jawab berhukum makruh? *pliss sob, jangan terlalu serius bacanya... :D

Begini, adakalanya dalam waktu yang bersamaan kita menanggung amanah lebih dari satu. Kalo kita punya jurus seribu bayangan kayak Naruto ga masalah, tapi kan kenyataannya kita terlahir sebagai manusia biasa, di dunia yang real bukan di komik atau anime. Jadi ga bisa membagi diri di waktu yang sama di tempat yang berbeda. Saat beginilah dilema muncul, bingung entah apa yang harus di tindak lanjuti terlebih dulu... Hiks!
Kalo versi aku nih, kita dahulukan yang diprioritaskan. Jika sama-sama penting? Harus ada yang dikorbankan! Dikorbankan bukan berarti melepas begitu saja, tapi lebih tepat menawar, menawar waktu. Negoisasi dengan yang berwewenang, mungkin mereka bisa dengan bijak memahami kita.
Itu kalo emang bener-bener bentrok lho ya, kalo emang engga, ya ga usah! hukumnya makruh! Hehehehe.

Sekali lagi sob, itu sebagai konsumsi pribadi saya, jangan dianggap sesat menyesatkan :D ,
Sekedar ingin memotivasi diri. :D

Capek itu hal biasa bagi yang ingin menjadi luar biasa ;)

:)

Bintaro, 11052014





Tidak ada komentar:

Posting Komentar